Tidak berbeda dengan Dea, Iis juga
berkulit putih bersih. Hanya tubuhnya sedikit lebih tinggi. Tapi
wajahnya memang mirip Dea, bak pinang dibelah dua. Dan ketika Iis telah
telanjang bulat, maka sama seksinya dengan Dea. Buahdadanya padat berisi
dengan puting susu yang kecoklatan, pinggangnya ramping, pinggulnya
montok dengan bulu jembut dipangkal pahanya hitam lebat dan keriting.
Adi menelan ludah, tidak
terbayangkan sebelumnya harus bercinta dengan dua perempuan kembar
sekaligus. Iis ternyata lebih agresif dari Dea. Didekatinya Adi dan
langsung mengulum bibir pemuda itu dengan bernafsu membuat Adi sedikit
gelagapan dan mencoba mengimbangi. Maka keduanya terlibat dalam cumbuaan
yang bergelora disaksikan Dea yang masih tertegun.
Pengalaman hari ini benar-benar
luar biasa bagi Dea. Pertama kali ia tidur dengan lelaki lain yang bukan
suaminya dan mendapatkan kenikmatan yang menggetarkan. Sekarang ia
menyaksikan saudara kembarnya sedang bergelut mesra dengan Adi. Baru
pertama itu dia menyaksikan perempuan dan lelaki bercinta, didepan
matanya pula.
Tanpa sadar ia menyimak semua
perbuatan mereka dengan gairah yang perlahan bangkit. Iis memang lebih
punya pengalaman dengan lelaki. Ia telah kawin cerai dua kali. Sedangkan
tidur atau selingkuh dengan lelaki lain entah sudah berapa banyak.
Karena itu Iis lebih aktif dan tahu bagaimana mencumbui lelaki dan
memberikan rangsangan bagi pasangannya dan dirinya.
Kini mulutnya mulai merambahi
dada Adi yang telah terlentang pasrah, sementara tangannya telah
meremasi batang kontol besar yang telah tegang itu. Jilatan lidahnya
didada Adi memberikan rangsangan yang nikmat bagi pemuda itu. apalagi
ketika mulutnya semakin turun kebawah , keperutnya terus kepangkal
pahanya.
Adi merem-melek keenakan ketika
batang kontolnya mulai dijilati mulut Iis dengan penuh nafsu. Kuluman
dan jilatan mulut Iis memang jauh lebih pintar dari Dea yang masih
amatiran. Apalagi ketika Iis mengajak Dea untuk ikut nimbrung menjilati
batang kontol yang semakin tegang mengeras itu.
Dengan patuh Dea, yang juga
telah dilanda nafsu, mengikuti ajakan Iis. Maka batang kontol itu kini
dikerubuti oleh jilatan dan kuluman mulut dua perempuan kembar. Iis
seperti mengajari Dea bagaimana caranya memperlakukan kemaluan lelaki.
Karena sehabis ia melakukan gerakan tertentu dengan mulutnya, disuruhnya
Dea melakukan hal yang sama. Sehingga batang kontol Adi secara
bergantian dikulum, dijilat dan dihisap oleh mulut kedua perempuan
kembar itu. Adi benar-benar merasakan kenikmatan diperlakukan seperti
itu, tubuhnya bergetar menahan rangsangan yang sedang melandanya.
Sementara itu Adi juga tidak
tinggal diam. Kedua tangannya juga mulai merambahi pinggul kedua
perempuan itu yang menungging. Tangannya merambahi belahan kemaluan si
kembar yang juga telah merekah. Dengan jemarinya dirabai bibir kemaluan
diantara lembah berbulu lebat itu. Jari tengahnya disusupkan kedalam
lubang memek yang basah setelah sebelumnya mengelitiki kelentit yang
membuat kedua perempuan itu mengelinjang geli.
“Ayo den terus, enak ah!” desis Iis keenakan.
Ketiganya terus saling
merangsangi pasangannya hingga akhirnya Iis menghentikan kulumannya dan
bangkit. Rupanya ia telah sangat bernafsu untuk menuntaskan birahinya.
Langsung saja diatur posisinya sambil berjongkok mengangkangi batang
kontol yang tegang dan masih dipegang Dea.
“Oyo De arahkan” pintanya
Diturunkan pinggulnya dan Dea dengan patuh mengarahkan batang kontol Adi yang dipegangnya kelubang memek Iis yang merekah basah.
Iis
segera menekan pinggulnya ketika kepala kontol itu telah tepat didepan
lubang memeknya, sehingga dengan lancar batang kontol itu terhujam masuk
kedalam lubang kenikmatannya.
“Duh bapa !” desisnya merasakan
nikmat ketika batang kontol yang besar dan keras itu mengelorosor masuk
kedalam lubang memeknya yang telah gatal-gatal nikmat.
Adi juga merasakan kenikmatan
yang sama dan semakin nikmat ketika Iis mulai mengerakkan pinggulnya
turun naik dengan berirama. Adi mulai bisa merasakan bahwa goyangan Iis
memang lebih pintar tapi lubang memek Iis terasa lebih longgar
dibandingkan punya Dea. Mungkin karena Iis telah tidur dengan banyak
lelaki sehingga lubangnya terasa lebih besar.
Tidak demikian dengan Iis
hujaman batang kontol Adi dirasakan cukup besar dan keras sehingga
mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Tubuh
Iis menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Ditariknya Dea
yang bengong agar menempatkan selangkangannya diatas mulut Adi untuk
dijilati.
Maka kembali ketiganya terlibat
dalam pertandingan yang seru dan nikmat. Adi sambil celantang menikmati
batang kontolnya yang keluar masuk memek Iis sambil mulutnya mulai
menjilati lubang memek Dea yang setengah berjongkok dengan kedua paha
yang mengangkang. Sementara mulut Dea ikut pula melumati puting buah
dada Iis yang montok.
Hujaman kontol Adi di lubang
memeknya dirasakan sangat nikmat oleh Iis, entah karena sudah cukup lama
tidak melakukan senggama atau memang karena kontol itu panjang dan
besar. Sehingga makin lama gerakan dan goyangan pinggul Iis makin
menggila karena dirasakan puncak syahwatnya semakin dekat. Akhirnya
dengan gerakan yang menghentak ditekannya pinggulnya kebawah sehingga
batang kontol itu menghujam sedalam-dalamnya kedalam lubang memeknya.
“Duhh…!….ahhhh!” pekiknya
panjang ketika dirasakan sesuatu berdesir didalam lubang memeknya dan
mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.
Tubuhnya terasa lunglai dan ambruk mendekap tubuh Dea yang masih menjilati buah dadanya.
“Aduh De enaknya..” desisnya.
“Sudah keluar Is?” tanya Dea yang dijawab Iis dengan anggukkan.
“”Ayo atuh gantian, Dede juga sudah mau lagi” kata Dea tidak malu-malu lagi.
Iis sebenarnya masih mau
melanjutkan gerakannya karena dirasakan batang kontol Adi yang masih
terhujam di lubang memeknya masih terasa mengacung.
“Silakan” kata Iis sambil bangkit dan terlepaslah pertautan kemaluan mereka.
Memang batang kontol Adi masih
keras mengacung. Rupanya kondisi Adi masih fit biarpun telah bertempur
dengan dua perempuan. Kini ia ingin cari posisi lain, disuruhnya Dea
menungging dan disodok dari belakang.
Pinggul
Dea yang putih mulus dan montok mendongak keatas dengan belahan
jembutnya yang berbulu lebat mengintip diantara pangkal pahanya. Adi
menelan ludah melihat pemandangan itu. Sambil mengelus-elus batang
kontolnya didekati pinggul perempuan itu yang sudah menunggu. Diarahkan
batang kontolnya kebelahan yang terjepit diantara paha yang juga putih
mulus.
Dengan dorongan lembut dimasukan
batang kontolnya kedalam lubang memek itu. terasa sempit karena dengan
posisi itu lubang memek itu terjepit kedua paha.
“Ah….!” Desis Dea ketika dirasakan batang kontol yang besar dan tegang menyelusup kedalam lubang memeknya.
Dengan
memegang pinggul gadis itu perlahan digerakkan pinggulnya sehingga
batang kontolnya mundur maju dibalam lubang memek yang masih terasa
sempit itu. Dea menggigit bibirnya merasakan nikmat demikian juga dengan
Adi, gesekan batang kontolnya didalam lubang memek itu mendatang
sensasi yang luar biasa.
Adi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan berirama. Tubuh Dea ikut terguncang-guncang mengikuti gerakan itu.
“Ah …Den, terussss Den” desis Dea semakin bernafsu.
Sementara itu Iis juga mulai
bernafsu lagi menyaksikan adegan yang tengah berlangsung, dengan
perlahan ditempatkan tubuhnya dibawah tubuh Dea dengan kepalanya berada
diantara paha Dea sedangkan pangkal pahanya yang mengangkang dibawah
muka Dea untuk dijilati.
Tangan Iis merabai selangkangan
Adi dan mengusap-usap biji pelernya serta merabai bibir kemaluan Dea
yang sedang di hujami batang kontol Adi. Sementara Dea telah pula
menjilati selangkangan Iis terutama bibir memeknya yang ditutupi
rimbunan bulu jembut.
Kembali ketiganya bertarung
mancari kenikmatan. Adi berpikir berarti sehabis Dea, dia harus melayani
Iis yang sudah mulai birahi lagi. Gila, pikirnya. Tapi ia yakin sanggup
mengatasinya. Memang semangat mudanya membuatnya semakin penuh
keyakinan untuk melakukannya. Maka goyangannya semakin cepat saja.
Dan Dea juga merasakan semakin
nikmat, apalagi kelentitnya yang dirabai Iis membuatnya semakin naik
birahi. Hingga akhirnya sesuatu mendesir didalam kemaluannya.
“Ah……uhh….ahhh!” pekiknya
kesetanan merasakan orgasme yang kesekian kali di pagi ini. Adi tahu Dea
sudah klimaks tapi dirinya belum merasakan.
“Gantian De, memekku sudah gatel lagi” pinta Iis. Dea faham dan Adi mencabut batang kontolnya.
“Ayo Den, tuntaskan “ pinta Iis
masih terbaring dengan kedua kaki mengangkang. Adi segera mengatur
posisi diatasnya dan langsung menghujamkan batang kontolnya ke lubang
memek Iis yang telah menganga.
“Ahh ..!” desisinya sambil mendekap tubuh Adi erat.
Kembali
keduanya berpacu penggapai nikmat masing-masing. Adi dengan
hentakan-hentakan keras mengerakkan pinggulnya maju mundur
menghujamankan batang kontolnya kedalam liang memek Iis.
“Ayo den, tancap terus.” Desah
Iis menikmati hujaman Adi yang secara perlahan merasakan bahwa batang
kontolnya semakin keras dan sensitif.
Demikin juga dengan Iis, lubang
memeknya semakin licin dan nikmat. Nampaknya keduanya akan segera
mencapai puncak. Mereka berpacu semakin binal dan liar. Keduanya ingin
menuntaskan permainan dengan kenikmatan yang setinggi-tingginya.
Hingga akhirnya Iis mendekap keras tubuh Adi sambil melenguh kenikmatan dan bersamaan dengan itu Adi juga mengerang.
“….!…..!….!”
“Ahhhh….ahhh!” desis Adi
“Duh bapa, enak sekali” desis Iis hampir bersamaan.
Tubuh keduanya meregang tapi berdekapan erat. Keringat bercucuran dan bersatu. Tuntas sudah pertempuran segi tiga di pagi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar